PT Metrodata Electronics Tbk memperoleh kepercayaan dari salah satu pelanggan yang bergerak dibidang Sales & Distribution kendaraan komersial untuk melakukan implementasi Serverless Data Warehouse menggunakan Amazon Web Service (AWS) S3 dan Redshift pertama bersama dengan implementasi Data Visualization menggunakan Tableau, yang merupakan pioneer proyek Big Data perusahaan tersebut.

Tantangan Bisnis

1. Perusahaan ingin mendapatkan wawasan informasi yang lebih baik mengenai data yang mereka miliki, yang nantinya dapat membantu dalam pengambilan keputusan perusahaan terutama di area Analisa Dealer, Analisa Unit in Operations, Analisa Data Telematics yang ditangkap dari sensor pada kendaraan.
2. Saat ini data-data tersebar pada beberapa sistem berbeda pada platform yang berbeda, sehingga perusahaan membutuhkan “single point of truth” yang menampung semua kebutuhan data dijadikan informasi.

Tujuan Proyek

1. Membangun data warehouse menggunakan AWS S3 & Redshift.
2. Membangun proses ETL menggunakan AWS Glue untuk menarik data dari setiap sumber yang dibutuhkan.
3. Membangun data visualization menggunakan Tableau.
4. Keputusan menggunakan model PaaS dapat memberikan waktu yang lebih cepat untuk mendapatkan value dari data yang dimiliki perusahaan, agar peusahaan dapat fokus dala melakukan Analisa, memperkaya, dan mentransformasikan data perusahaan menjadi wawasan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan perusahaan.

Solusi

1. Implementasikan Data Warehouse on Amazon Web Services (AWS).
2. Implementasikan Data Visualization menggunakan Tableau.

Hasil & Manfaat

1. Data Warehouse on Amazon Web Services
2. Data Virtualization on Tableau
3. Pengembangan 65 use cases
4. Pengembangan 5 dashboards

Gambaran Pelanggan

1. Merupakan Agile Project dengan menggunakan metodologi Kanban, mengikuti 4 value dari Agile Manifesto:
   1. Individuals and Interactions over process and tools.
   2. Working software over comprehensive documentation.
   3. Customer collaboration over contract negotiation.
   4. Responding to change over following a plan.
       
2. Project management tools menggunakan Microsoft Teams untuk Agile Collaboration, dan Microsoft Planner untuk Kanban Dashboard.
    
3. Virtual Daily Standup Meeting diadakan setiap hari selama maksimal 15 menit untuk membahas 3 agenda utama:
   1. What you did to change the world yesterday?
   2. How are you going to crush it today?
   3. How are you going to blast through any obstacles unfortunate enough to be standing in your way?
       
4. Proyek akan berlanjut ke fase berikutnya:
   1. Fase 2 pada Q3 2021
   2. Fase 3 pada Q1 2022
       
5. Merupakan Data Warehouse pertama perusahaan, pioneer Big Data yang digunakan di seluruh kantor cabang perusahaan di Indonesia.

Proyek berlangsung selama 5 bulan setelah dilakukan Kick off Meeting pada Oktober 2020 dan Go Live pada Maret 2021.