08 Jun 2016
  • Share:

METRODATA Mencapai Laba Bersih Rp 226,6 Miliar

METRODATA Mencapai Laba Bersih Rp 226,6 Miliar

Dalam RUPST dan RUPSLB PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) yang berlangsung pada tanggal 8 Juni 2016, MTDL berhasil mencapai Laba Bersih sebesar Rp 226,6 miliar serta memutuskan pembagian deviden saham sehubungan dengan kebutuhan dana untuk pembelian lahan dalam rangka pembangunan infrastruktur logistik.

Jakarta, 8 Juni 2016 - PT. Metrodata Electronics Tbk (“Perseroan”), sebuah perusahaan Distribusi, Solusi, Konsultasi Teknologi Informasi & Komunikasi (“TIK”) dan E-Commerce yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1990 (IDX: MTDL), pada hari ini menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”). Selengkapnya agenda dan hasil RUPST dan RUPSLB adalah sebagai berikut:

A.    Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan:

Dalam rapat ini diagendakan mengenai:

  1. Persetujuan dan pengesahan atas Laporan Direksi mengenai jalannya usaha Perseroan dan tata usaha keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 serta persetujuan dan pengesahan atas Laporan Keuangan Perseroan termasuk didalamnya Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Independen, dan persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan, laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, serta pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015;
     
  2. Persetujuanatas rencana penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015;
     
  3. Penunjukkan Kantor Akuntan Publik Independen yang akan melakukan audit atas buku-buku Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan pemberian wewenang kepada Direksi Perseroanuntuk menetapkan jumlah honorarium Kantor Akuntan Publik Independen tersebut serta persyaratan lain penunjukkannya;
     
  4. Penetapan gaji dan tunjangan lainnya anggota Direksi Perseroan serta honorarium dan tunjangan lainnya anggota Dewan Komisaris Perseroan.

Sehubungan dengan pelaksanaan rapat, maka hasil RUPST adalah sebagai berikut:

  1. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Direksi mengenai jalannya usaha Perseroan dan tata usaha keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 serta menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan termasuk didalamnya Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny – Deloitte Touche Tohmatsu Limited, dan menyetujui Laporan Tahunan Perseroan, laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, serta pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.

2. a. Menyetujui dan mengesahkan penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2015 untuk digunakan
        sebagai berikut:

i. Sebanyak-banyaknya Rp 47.523.492.000 (empat puluh tujuh miliar lima ratus dua puluh tiga juta empat ratus sembilan puluh dua ribu Rupiah), dari laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2015, dengan cara membagi Dividen Saham dengan rasio 35: 1 yaitu 35 saham lama akan memperoleh 1 saham baru. Sehingga jumlah Dividen Saham yang akan dibagikan adalah sebanyak-banyaknya 66.004.850 (enam puluh enam juta empat ribu delapan ratus lima puluh) saham baru;

ii. Sejumlah Rp 11.230.000.000 (sebelas miliar dua ratus tiga puluh juta rupiah) untuk pembagian Dividen Interim/Tunai tahun buku 2015 yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris atas pembayaran pajak atas Dividen Saham tahun buku 2014 dan Dividen Interim/Tunai tahun buku 2015, sebagaimana telah dibagikan pada tanggal 22 Juli 2015.

iii. Sisanya dialokasikan sebagai laba ditahan Perseroan.

b. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan setiap dan semua tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut diatas termasuk tetapi tidak terbatas untuk mengatur lebih lanjut mengenai tata cara pembagian Dividen Saham.

     3. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris untuk
menunjuk Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny – Deloitte Touche Tohmatsu Limited ataupun para penerus
dan penggantinya atau Kantor Akuntan Publik Independen lainnya yang terdaftar di OJK untuk mengaudit pembukuan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 serta memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan honorarium Kantor Akuntan Publik Independen tersebut berikut persyaratan lain penunjukannya.

    4. a. Menetapkan dan menyetujui  honorarium serta tunjangan lainnya  dari para anggota Dewan Komisaris Perseroan sebesar Rp 2.142.318.750,- (dua miliar seratus empat puluh dua juta tiga ratus delapan belas ribu tujuh ratus lima puluh rupiah) per tahun bruto untuk seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan;

        b. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan selaku Komite Nominasi dan Remunerasi untuk menentukan gaji dan tunjangan anggota Direksi Perseroan beserta fasilitas-fasilitas lainnya.

B.    Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

Dalam rapat ini diagendakan mengenai:

Persetujuan perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor dalam rangka pembagian Dividen Saham.

Sehubungan dengan pelaksanaan rapat, maka hasil RUPSLB adalah sebagai berikut:

(i) Menyetujui perubahan pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor penuh dalam rangka pembagian Dividen Saham yang telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebelum Rapat ini;

(ii) Memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut, termasuk tetapi tidak terbatas untuk menyatakan/menuangkan keputusan tersebut dalam akta-akta yang dibuat dihadapan Notaris, untuk menetapkan kepastian jumlah saham baru yang dikeluarkan dan peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan dalam rangka pembagian Dividen Saham tersebut termasuk untuk mengubah, menyusun dan menegaskan kembali ketentuan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan dan susunan pemegang saham dalam akta-akta tersebut (bilamana diperlukan) sebagaimana yang disyaratkan oleh ketentuan perundang-undangan yang berlaku, untuk mengajukan permohonan persetujuan dan/atau menyampaikan pemberitahuan atas keputusan Rapat ini dan/atau perubahan Anggaran Dasar Perseroan kepada instansi yang berwenang, serta melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sebagai informasi tambahan selain hasil RUPST dan RUPSLB, Perseroan juga menyampaikan LAPORAN KINERJA KEUANGAN sebagai berikut:

Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi aktivitas bisnis di tingkat global dan nasional. Adapun kondisi ekonomi tahun 2015 juga diwarnai dengan gejolak nilai tukar Rupiah yang terdepresiasi 10,89% dan bahkan sempat menyentuh level Rp 14.700/USD. Daya beli masyarakat cenderung melemah, namun, di sisi lain, penurunan daya beli masyarakat berdampak terhadap tertahannya laju inflasi pada level 3,35%, di bawah target Pemerintah sebesar 4%. Secara bertahap Pemerintah mengeluarkan sejumlah paket kebijakan ekonomi dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memperkuat nilai tukar Rupiah.

Namun di tengah kondisi ekonomi tersebut, Perseroan berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 9,9 triliun, meningkat 17,95% dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp 8,4 triliun. Hal ini merupakan prestasi tersendiri, mengingat rata-rata pertumbuhan industri TIK di tahun 2015 adalah sebesar 7,5%. Dimana sebesar 77% dari pendapatan tersebut dikontribusikan oleh Unit Bisnis Distribusi dan 21% berasal dari penjualan Unit Bisnis Solusi dan sisanya berasal dari Unit Bisnis lainnya.

Pada tahun 2015 Unit Bisnis Distribusi melalui entitas anak PT Synnex Metrodata Indonesia, berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 7,8 triliun, meningkat sebesar 14,94% dibandingkan tahun 2014. Hal ini didukung oleh penambahan jenis produk yang dijual, peningkatan pangsa pasar yang terus dilakukan dengan melebarkan jaringan usahanya dengan merambah ke pasar Indonesia Timur dengan membuka perwakilan di Makassar, Manado dan Nusa Tenggara, serta meningkatnya permintaan akan smartphone seiring semakin luasnya jangkauan jaringan telepon seluler dan internet ke daerah-daerah.

Sedangkan Unit Bisnis Solusi melalui entitas anak PT Mitra Integrasi Informatika, berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 2,1 triliun di tahun 2015, meningkat 22,66% dibandingkan tahun 2014. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari upaya Perseroan untuk lebih menjangkau penjualan kepada sektor usaha kecil dan menengah, perluasan pasar melalui ekspansi ke area ritel dan perbankan terutama untuk solusi middleware dalam rangka menunjang otomasi jalur B2B, B2C dan electronic channel.

Selain itu, pada tahun 2015 Unit Bisnis Solusi memperoleh sertifikasi ISO/IEC 27001:2013 untuk bidang Manajemen Keamanan Informasi. Sertifikasi ini menjadi bukti kehandalan Perseroan dalam memberikan perlindungan bagi klien-kliennya dari information security.

Kenaikan pendapatan juga diikuti  peningkatan laba kotor sebesar Rp 98,2 miliar atau 15,01% dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga Perseroan memperoleh laba kotor sebesar Rp 752,9 miliar di tahun 2015.

Dengan segala upaya efisiensi pengendalian biaya, maka Perseroan berhasil mencapai laba bersih atas kepemilikan Entitas Induk sebesar Rp 226,6 miliar di tahun 2015, meningkat 27,46% dibandingkan tahun 2014.

Pencapaian Kuartal I - 2016
Dampak Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi global dan Nasional di tahun 2015 masih dirasakan pada kuartal pertama tahun 2016 ini, dimana  pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dibawah perkiraan Pemerintah dan Bank Indonesia. Hal ini lebih disebabkan karena masih lesunya berbagai sektor industri di Indonesia. Namun, Perseroan pada kuartal pertama tahun 2016 masih mampu membukukan penjualan sebesar Rp 2,27 triliun, meningkat 3,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain itu margin laba kotor Perseroan pada kuartal pertama tahun 2016 mengalami pertumbuhan yang lebih besar dibandingkan pertumbuhan penjualan yaitu sebesar 23,6% atau meningkat senilai Rp 34,7 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan margin laba kotor ini terutama dikontribusikan oleh Unit Bisnis Solusi dan divisi Komersial pada Unit Bisnis Distribusi.

Mengingat usaha Perseroan tidak terlepas dari transaksi mata uang asing dan terjadinya fluktuasi kurs akhir-akhir ini, maka Perseroan menanggung peningkatan kerugian kurs pada kuartal pertama tahun 2016 ini. Hal ini menyebabkan Perseroan hanya mampu membukukan laba bersih senilai Rp 32,1 miliar atau menurun 7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp 34,5 miliar.

Pada tanggal 3 Mei 2016, Majalah Investor menganugerahi Perseroan sebagai “The Best Listed Company 2016 – Electronics sector”. Perseroan sangat bergembira karena ini merupakan bukti eksistensi Perseroan sebagai pemimpin pasar di Industri Electronik.





Back To List
Metrodata logo

PT. Metrodata Electronics, Tbk.

APL Tower 37th Floor 
Jl. Letjen S. Parman Kav. 28
Jakarta 11470

Contact Us:

P: (62-21) 2934 5888
F: (62-21) 2934 5899
E: info.metrodata@metrodata.co.id

social media