Migrasi cloud telah menjadi salah satu tren terkemuka dalam dunia teknologi informasi modern, mengubah paradigma tradisional organisasi dalam menyimpan, mengelola, dan mengakses data serta aplikasi. Fenomena ini menciptakan pergeseran fundamental dari infrastruktur berbasis lokal ke lingkungan cloud yang lebih dinamis dan skalabel.
Migrasi cloud membuka peluang baru untuk efisiensi operasional, skalabilitas, dan inovasi yang lebih cepat, memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan sumber daya IT mereka.
Migrasi Cloud dibagi menjadi dua faktor teknis utama di sebagian besar migrasi yaitu Jenis sumber daya (atau beban kerja) yang dimigrasikan dan lokasi tempat sumber daya dimigrasikan. Secara detail dibagi menjadi 4 jenis migrasi, diantaranya :
Migrasi pusat data adalah proses pemindahan data dari server dan mainframe lokal (biasanya disimpan di ruang server pada kantor suatu organisasi), ke server penyedia cloud, yang biasanya bertempat di bangunan yang sangat besar, sangat aman, dan dikelola secara professional.
Banyak organisasi yang memutuskan untuk menyimpan beberapa sumber dayanya di pusat data lokal dan memindahkan sebagian ke cloud, sehingga menjadi "cloud hybrid". Keuntungannya termasuk memaksimalkan nilai keberadaan peralatan pusat data lokal, serta memungkinkan organisasi dalam industri tertentu memenuhi persyaratan kepatuhan industri dan pemerintahan.
Karena saat ini komputasi cloud sudah sangat umum, banyak organisasi yang menggunakan multi cloud (biasanya karena merger dan akuisisi) dan terkadang memilih untuk memindahkan sumber daya antar cloud publik menggunakan migrasi cloud ke cloud. Jenis migrasi ini juga berguna ketika organisasi ingin memanfaatkan berbagai produk, layanan, dan harga platform cloud.
Linux, SAP, SQL Server, dan Windows Server adalah beberapa beban kerja yang paling umum dimigrasikan. Untuk migrasi mainframe, dua alat yang paling sering digunakan adalah IBM dan Unisys. Manfaat migrasi cloud yang umum untuk beban kerja ini termasuk biaya yang lebih rendah, kinerja yang lebih cepat dan lebih andal, akses ke alat pengembang dan API berbasis cloud, keamanan yang lebih kuat, dan kemampuan untuk menambah atau mengurangi kapasitas tanpa perlu membeli, instalasi, dan perawatan peralatan baru.
Namun, transisi migrasi cloud juga menghadirkan tantangan baru, seperti keamanan data, kepatuhan, dan manajemen sumber daya yang kompleks. Dalam konteks ini, pemahaman mendalam tentang strategi migrasi yang tepat dan integrasi infrastruktur cloud menjadi sangat penting untuk mencapai keberhasilan dalam mengadopsi teknologi cloud.
Migrasi Cloud dengan Azure
Azure adalah platform cloud publik Microsoft. Azure menawarkan banyak koleksi layanan, yang mencakup Platform as a Service (PaaS), Infrastructure as a Service (IaaS), Software as a Service (SaaS), dan kemampuan layanan database terkelola.
Migrasi cloud dengan Azure tidak hanya memberikan keamanan dan proses migrasi yang seamless, tetapi juga dukungan penuh dari Microsoft selama proses migrasi.
Mengapa Harus Melakukan Migrasi dan Modernisasi dengan Microsoft Azure?
Alat dan Sumber Daya Migrasi Azure
· Program Migrasi dan Modernisasi
· Acara dan Seminar Web Azure
· Azure Migrate
· Migrasi Aplikasi
· Migrasi Windows Server
· Migrasi SQL Server
· Migrasi Linux
· Migrasi Mainframe
· Azure Backup
· Azure Arc
· Azure Data Box
· Microsoft Cost Management
· Azure SQL
· Azure Hybrid Benefit
Beban Kerja Yang Bisa di-migrasikan
1. Virtual Dekstop
Azure Virtual Desktop
2. Server
3. Database
4. Aplikasi Web
5. Mainframe dan midrange
Solusi Migrasi Mainframe dan Midrange
6. SAP
7. Pengujian pengembangan (dev/test)
8. Migrasi penyimpanan
Informasi lebih lanjut :
customer.experience@mii.co.id
PT. Metrodata Electronics, Tbk.
APL Tower 37th Floor
Jl. Letjen S. Parman Kav. 28
Jakarta 11470
Contact Us:
P: (62-21) 2934 5888
F: (62-21) 2934 5899
E: info.metrodata@metrodata.co.id