03 Nov 2015
  • Share:

Seminar Manufaktur Indonesia Menghadapi Era Pasar Bebas

Seminar Manufaktur Indonesia Menghadapi Era Pasar Bebas

Cikarang, 27 Oktober 2015—Era Pasar Bebas atau yang lebih dikenal dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan mulai diberlakukan pada Desember 2015. Pemberlakuan MEA menjadi tantangan besar yang akan dihadapi oleh Manufaktur Indonesia. Di satu sisi, dapat memberi peluang bagi terbukanya pasar produk Indonesia di kawasan ASEAN. Tetapi di sisi lain jika tidak diwaspadai Indonesia hanya akan menjadi pasar yang besar bagi produk-produk negara ASEAN lainnya.

Untuk membantu Manufaktur Indonesia memiliki daya saing yang lebih tinggi dan dan menang ketika MEA diberlakukan, ada banyak upaya yang dapat dilakukan. Upaya tersebut, antara lain melakukan analisa cost yang lebih detil, mengetahui proses supply chain yang lebih efektif, dan mengeluarkan laporan-laporan real-time sehingga keputusan-keputusan manajemen dapat lebih cepat dan tepat. Tanpa bantuan sistem yang sesuai, Perusahaan Manufaktur Indonesia akan mengalami banyak hambatan dan kesulitan.

Berkenaan dengan tema tersebut, PT Soltius Indonesia (SOLTIUS) menyelenggarakan seminar setengah hari bertema “Berubah atau Punah” membahas kunci sukses Perusahaan Manufaktur Indonesia menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015 yang berlangsung di Hotel Grand Zuri Jababeka.

Acara dibuka oleh Veronica W. Sutasurya, Division Manager SOLTIUS dengan kata sambutan dan perkenalan SOLTIUS. Veronica menjelaskan bahwa perusahaan akan dituntut untuk melakukan transformasi agar dapat memenangkan kompetisi bisnis yang ada, dimana persaingan akan jauh bertambah ketika Masyarakat Ekonomi Asean akan diberlakukan pada Desember 2015 mendatang.

Robby Senjaya, Application Consultant SOLTIUS bersama dengan Jinglu Han, Beas Group menjelaskan solusi industri yaitu SAP Business one, solusi ERP untuk menangani small dan medium enterprises. Jinglu kemudian memperkenalkan Beas Group, yaitu fitur pendukung manufaktur sebagai pelengkap dalam menangani Advance Production Planning.

Kemudian dilanjutkan oleh Dikky Yulianto, PT Bangun Abadi Teknologi Indonesia yang menjelaskan mengenai Hybrid Cloud Technology. Dikky menjelaskan Hybrid Cloud ketika diimplementasikan oleh perusahaan akan memudahkan pemilihan proses bisnis yang mana dapat dipindahkan ke Public Cloud dan proses bisnis mana yang harus tetap berjalan di Private Cloud.

Welly Rosianti, PT Andal Software menutup seminar dengan bahasan mengenai “Turn Your Payroll Data into Treasure”. Welly menjelaskan produk Andal Software bernama Andal Paymaster 2016 dan Andal Linkage 2016. Piranti lunak tersebut merupakan aplikasi pengelolaan data karyawan, termasuk juga perhitungan gaji, kehadiran, overtime, dan dilengkapi dengan perhitungan PPH 21 hingga BPJS.





Back To List
Metrodata logo

PT. Metrodata Electronics, Tbk.

APL Tower 37th Floor 
Jl. Letjen S. Parman Kav. 28
Jakarta 11470

Contact Us:

P: (62-21) 2934 5888
F: (62-21) 2934 5899
E: info.metrodata@metrodata.co.id

social media